Rabu, 23 Januari 2019

Tips Mudah Mendidik Anak Dengan Positive Parenting

- Januari 23, 2019
positive parenting

Positive parenting adalah pendekatan positif dalam mendidik anak yang dilakukan oleh orang tua. Dalam pendekatan ini, orangtua menjalin relasi untuk saling menghargai dengan buah hatinya. Sebagai orangtua, tentu menginginkan anak menjadi pribadi yang baik dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, kamu wajib tahu, jika bagaimana cara kita mendidik anak memiliki pengaruh pada kepribadian anak di masa yang akan datang. 




Ada berbagai metode yang kamu terapkan dalam pola didik anak. Salah satunya adalah Positive Parenting, pola didik ini menuntut peran orangtua bukan hanya sebagai ibu atau ayah, akan tetapi harus bisa berperan sebagai sahabat untuk anak. Dengan menerapkan metode ini, akan terjalin hubungan saling menghargai antara orangtua dan anak.
Adapun beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam menerapkan pola didik anak dengan positive parenting adalah sebagai berikut ini:

1. Mengenali Kemampuan Anak
Dalam metode ini kita harus mengenali kemampuan anak, baik kemampuan kognitif, keterampilan fisik, dan perkembangan emosi. Selain itu, kenali bagamana cara anak berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana cara ia menghadapi masalah yang sedang ia alami.

positive parenting
pict by Unsplash


2. Meluangkan Waktu yang  Berkualitas
Sebagai orangtua tidak ada salahnya jika kita mencoba membuka diri untuk mengetahui dunia si Kecil. Hal ini dilakukan agar kita bisa melihat dunia dari cara pandang  anak. Cara termudah adalah dengan menyediakan waktu khusus bagi anak. Berikan perhatian penuh saat meluangkan waktu berkualitas tersebut, isi dengan kegiatan menyenangkan, dan dilakukan secara rutin. 

Ciptakan waktu khusus sebelum tidur dengan membacakan dongeng bagi balita merupakan rekomendasi yang disarankan. Sedangkan untuk anak yang memasuki usia remaja, cobalah sesekali membaca buku yang ia sedang baca, misal chicklit atau novel, lalu ajak anak untuk berbagi kesan saat membaca novel tersebut.

3. Memberi Dukungan dan Pujian
Tak hanya orang dewasa yang butuh diberikan pujian dan dukungan, anak-anak pun membutuhkan hal tersebut. Mereka butuh afirmasi dan apresiasi, terlebih dari orang yang mereka anggap penting. Ketika hendak memuji pastikan tujuannya tepat dan spesifik. Kenali karakter anak, untuk memudahkan orangtua dalam menyampaikan pujian sesuai dengan cara dn karakter yang dimiliki balita

Ada tipikal  anak yang suka dipuji langsung, tapi tidak di hadapan banyak orang, dan sebaliknya. Dukungan dan pujian merupakan cara untuk mengarahkan anak serta cara  untuk memberikan semangat agar anak bangkit kembali ketika ia sedang terjatuh.

4. Menjadi Model yang Baik
Saat memberikan sebuah nasihat, usahakan untuk tidak hanya bicara, tetapi mencontohkan dengan tingkah laku. Kamu juga harus terbuka dan tidak menjaga jarak, agar anak terbiasa untuk berdiskusi dan tidak ragu untuk bertanya, ya Dear. Dorong anak agar menjadi teladan dengan memberikan contoh yang baik kepada anak.

5. Memberikan Konsekuensi Logis
Dalam metode positive parenting, kita diwajibkan untuk tidak mengekang anak. Bebaskan anak untuk melakukan segala sesuatu yang ia inginkan, dengan catatan beri pengertian akan adanya konsekuensi dari tindakan-tindakan tertentu. Jika anak  tetap melakukan tindakan tersebut, selama masih dalam batas yang aman, maka  biarkan ia merasakan konsekuensi tersebut. Kadang hal ini diperlukan untuk meredam rasa penasaran si Kecil. Berikan  sanksi yang masih  dalam batasan logis dan bisa dimengerti oleh si anak. Ini akan membantu si kecil belajar bertingkah laku dan cara ini tergolong cukup efektif.

6. Fokus Pada Tingkah Laku Positif
Jangan hanya melarang, berikan pujian atau reward atas tindakan-tindakan positif yang dilakukan si kecil. Saat akan memberikan reward, pastikan dalam bentuk yang tepat dan benar-benar disukai si kecil. Reward yang diberikan bisa menjadi motivasi bagi anak, akan tetapi tidak semua yang anak lakukan harus disertai iming-iming.

positive parenting
Pict by Unsplash.com


7. Bersikap Tegas
Terapkan aturan secara konsisten. Tegurlah anak jika ia berbuat salah dan itu merupakan aturan yang sudah disepakati. Jangan lupa untuk bersikap adil pada semua anggota keluarga.

8. Ciptakan Komunikasi Efektif
Untuk dapat berkomunikasi efektif dengan lawan bicara, dibutuhkan kesepakatan, dan tentunya akan lebih efektif jika terjadi dalam dua arah. Penyampaian pesan harus jelas agar bisa dimengerti.

 9. Diskusi dan Negosiasi
Diskusi dan negosiasi adalah hal yang wajar dilakukan. Sangat penting untuk menghargai pendapat anak dan fleksibel dalam menerapkan aturan. Dengarkan pendapat anak dan mencoba mencari pemecahan permasalahan bersama. Anda juga perlu mengajarkan anak untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

10. Disiplin dan Konsisten
Disiplin dan konsisten dalam menerapkan beberapa cara di atas merupakan kunci utama agar bisa mendidik anak dengan pola Positive Parenting. Tanpa adanya disiplin, maka semua cara yang kamu lakukan akan sia-sia.

Bagian terpenting dalam menerapkan positive parenting adalah konsistensi kita dalam mendidik anak dengan metode positive parenting, mungkin akan terasa sulit diawal, akan tetapi setelah menjadi rutinitas semuanya akan terbiasa. Selain mudah diterapkan,  ada banyak manfaat yang kita rasakan. Keluarga yang berkualitas adalah dambaan setiap orang jadi tunggu apalagi. Ayo mulai mempraktikkanya sekarang. Selamat mencoba ya, Dear.












20 komentar:

steffifauziah mengatakan...

mengenali kemampuan anak, ini yang kadang agak sulit ya, hmm. tapi ya memang sebagai orang tua atau pun orang2 yang berada di sekitar anak harus peka terhadap kemampuan mereka. Supaya mereka pun nyaman dengan kegiatannya enggak ada ngambek2an lagi hehe. makasih bun sharingnya.

Haeriah Syamsuddin mengatakan...

Konsisten memang memegang peranan yang paling besar dalam mendidik anak. Terkadang, konsisten kita diuji dengan rengekan atau tangisan si kecil yang mencoba untuk bernegosiasi. Kalau gak kuat, bisa-bisa semuanya jadi berantakan.

Artha Amalia mengatakan...

Di era sekarang, konsisten meluangkan waktu khusus untuk anak itu sedikit susah. Apalagi gangguannya kalau bukan gadget. Solusi terbaik ialah main gadget saat anak terlelap, seperti apa yg saya lakukan saat ini

Rini Rahmawati mengatakan...

Konsistensi kayaknya berhubungan juga dengan ketegasan, kadang kalo orangtua kurang tegas terhadap tingkah polah anak maka nilai konsistensi terhadap semua disiplin akan luntur

Inilah kadang yang sangat sulit dilakukan, apalagi kalo dilakukan dihadapan orang banyak pas anak merengek minta sesuatu yang sebetulnya tidak kita bolehkan

Mega Rachma mengatakan...

Menjadi contoh kayaknya yang agak berat..karena keliru sedikit si anak pasti meniru. Dan ujung2nya bisa ngomong "kan ibu juga gitu" nah loh..kalo udah gini matilah kita heheh harus pinter2 bersikap depan anak yah mba agar kita betul-betul jadi madrasah pertama buat anak

Lia Yuliani mengatakan...

Saya setuju bahwa reward atau iming-iming tidak selalu dibutuhkan. Memberi contoh sebagai teladan itu penting. Mengenali bakat anak harus menjalani berbagai proses tentunya. Saya belum tahu bakat anak saya, usia baru tiga tahun soalnya

Wiwid Nurwidayati mengatakan...

menjadi model yang baik? terkadang saya masih nggak bisa ngontrol emosi klo lagi marah. Hiks...hiks

Dewi Hepy mengatakan...


Sudah menjadi orang tua sejak 14 tahun yang lalu, masih banyak yang harus dipelajari ternyata.

Salbiah mengatakan...

Diskusi. Ini cukup sulit dilakukan. Kadang, anak berbeda cara pikir dengan ortu. Masuk ke dalam alam pikiran anak perlu waktu yang cukup dan pengalaman. Anak balita pun, ternyata asyik diajak berdiskusi jika sudah tahu triknya.

Nila Sarvani mengatakan...

saya kadang suka di tegur sama suami karena suka gak konsisten sama anak,makasih sharingnya mbak smga bisa menjadi orang tua yang lebih baik lagi 😊

Elly Almayra mengatakan...

terima kasih bagi yang sudah mampir ... semoga bermanfaat buat semua. dan semoga kita bisa menjadi orang tua yang lebih baik lagi. amin

Muyassaroh mengatakan...

Katanya teladan lebih baik dari seribu nasihat, ya, Mbak. Saya pun setuju, anak-anak itu peniru yang ulung...makasih mbak sharingnya..

Risma Mualifatun Ni'mah mengatakan...

masih harus banyak belajar dan proses belajar tiada henti sebagai orangtua mah. terimakasih sharingnya mbak.

PWWidayati mengatakan...

Ternyata jadi Emak itu nggak gampang ya ... Bukan hanya sekedar mengurus bayi, tapi mendidik mereka menjadi orang yang berguna kelak. Makasih sharingnya mbak

Hastin Pratiwi mengatakan...

Mendidik anak memang harus sabar ya mbak. Kadang gemes juga, tp itulah seninya.

admin mengatakan...

essss
orang tua adalah role model terbaik!

tanpa sadar, anak akan mengikuti cara bicara kita, gaya berjalan, hingga pola pikir

itulah kenapa, jadi orang tua wajib serba hati-hati bicara dan bertindak, hanya ijinkan hal-hal baik yang bisa dicontoh anak kita ya mbaaa

happy parenting!

Siska Dwyta mengatakan...

Thanks for sharingnya mbak, sebagai orang tua baru, ilmu parenting saya memang masih minim banget, jd berharap ke depannya saya bisa menerapakan poin-poin positif parenting di atas.

Aprilely Ajeng Fitriana mengatakan...

menjadi model yang baik. setuju banget. percuma aja kita ngomel sampai berbusa kalau kita juga melakukan kesalahan yang sama dengan anak. lebih bikin anak males lagi kalau kita diprotes malah nyalahin anak. nggak banget deh.

Ida Nurfitriana Minsanis mengatakan...

Tips bagus Mbak. Sangat membantu dalam mendampingi buah hati. Memang tidak mudah...apalagi utk mendisiplinkan anak, namun manfaatnya akan dirasakan kelak bagi ananda

miyosi ariefiansyah (bunda taka) mengatakan...

Sukakk mb
Poin postive parenting menurut saya
Karena memotivasi tidak harus melukai
Semoga makin banyak anak Indonesia yg bahagia karena ortuny sudah menerapkan ini

Posting Komentar

 

Elly Almayra Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea